Senin, 28 Maret 2016

laporan prakarya dan kewirausahaan

LAPORAN HASIL PEMBUATAN KERAJINAN
LIMBAH TEKSTIL








Disusunoleh :
GraciaFiliaMulyono
X IPA 5


SMAN 1 KESAMBEN

TAHUN AJARAN 2015/2016


Kata Pengantar
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga makalah “ Laporan Pembuatan Karya Kerajinan Limbah Tekstil “ ini dapat diselesaikan sesuai rencana.
Makalah sederhana ini disusun dalam rangka memenuhi tugas mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan.Dalam penyelesaian makalah ini ,kami memperoleh bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu,kami mengucapkan terima kasih kepada:
1.Bapak Heri Prabawa S.Pd, selaku Kepala Sekolah  SMAN 1 Kesamben yang telah mendukung penyelesaian makalah sederhana ini.
2. Ibu Binti Hindriyani, selaku wali kelas X IPA 5 yang telah memberikan dorongan dan bantuan dalam penulisan makalah ini.
3. Bapak Suharto Handayani S.Pd, selaku guru pengajar mata pelajaran prakarya dan Kewirausahaan yang telah memberikan bimbingan dalam penulisan makalah ini.
4.Orang tua kami yang telah memberikan dukungan dan bantuan material dalam pembuatan makalah ini.
5. Teman-teman X IPA 5 dan pihak lain yang turut mendukung dan memberi motivasi kepada kami.
Kami menyadari bahwa dalam penulisannya, laporan ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu,kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para pembaca sehingga bisa menjadi pelajaran bagi kami agar kelak kami dapat menyusun dengan lebih baik lagi.Semoga makalah ini bermanfaat bagi masyarakat pada umumnya, dan pembaca pada khususnya serta dapat membantu meningkatkan harkat dan martabat kita dalam membangun bangsa Indonesia tercinta ini.

Kesamben, 3 Februari 2016

Penyusun
Daftar isi
Halaman Sampul

Kata Pengantar
1
Daftar isi
2
BAB I   PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
3
1.2 Tujuan Pembuatan Produk
3
BAB II  MENCARI IDE
4
BAB III MEMBUAT GAMBAR/SKETSA
5
BAB IV MEMILIH IDE TERBAIK
6
BAB V  PERENCANAAN PRODUKSI
7
BAB VI PEMBUATAN KERAJINAN
8
6.1 Alat dan Bahan
8
6.2 Proses Pembuatan
8
6.3 Pengemasan
9
BAB VII PENUTUP
10
7.1 Kesimpulan
10
7.2 Saran
10
LAMPIRAN
12









BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Limbah tekstil merupakan limbah padat (sisa produksi) yang dihasilkan dari proses produksi sertamerupakan salah satu sampah terbesar yang menimbulkan masalah baru bagi kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Namun, melalui makalah ini kami akan mengulas bagaimana limbah tekstil yang tidak bernilai ekonomis menjadi bernilai ekonomis, bahkan memiliki nilai estetika serta fungsi tertentu. Kami memanfaatkan limbah tekstil berupa bahan sisa manik-manik (hiasan baju) untuk diolah menjadi gantungan kunci berbentuk salib dengan teknik meronce. Kami memilih untuk membuat produk ini karena bahan yang mudah didapat serta pengerjaannya yang mudah/sederhana sehingga sangat memungkinkan bagi kami untuk membuatnya.
1.3 Tujuan Pembuatan Produk
Tujuan utama kami tentunya sebagai upaya untuk mengurangi penumpukan sampah yang terus bertambah seiring dengan perubahan kebutuhan hidup dalam gaya hidup manusia tanpa memperhatikan ketersediaan sumber alam yang ada, sehingga dapat membantu mengatasi/mengurangi permasalahan limbah/sampah industri di Indonesia, serta sebagai wujud partisipasi dalam program pemerintah yaitu “Go Green”. Selain itu, serta untuk mengembangkan kreativitas dan keterampilan berwirausaha dengan mengolah kembali limbah tekstil yang tidak bernilai guna menjadi bernilai ekonomis dan estetis, serta untuk menambah pengetahuan dan pengalaman di bidang kewirausahaan.







BAB II
MENCARI IDE
Berawal dari pemberian tugas oleh guru mata pelajaran Prakarya dan Kewirausahaan Bapak Suharto Handayani, untuk mengolah limbah tekstil menjadi produk kerajinan. Kami pun mulai mencari ide, dengan bahan limbah tekstil produk apa yang dapat kami hasilkan, sehingga bernilai jual tinggi serta laku terjual di pasaran. Kami pun tertarik pada bahan sisa aksesoris pakaian berupa manik-manik untuk diolah menjadi produk kerajinan. Karena, bahannya mudah didapat serta pengerjaannya pun tergolong sederhana, sehingga sangat memungkinkan bagi kami untuk membuatnya.
















BAB III
MEMBUAT GAMBAR/SKETSA
Berdasarkan ide produksi sebagaimana kami paparkan pada bab sebelumnya, demikianlah sketsa produksi yang kami buat. Kami membuat gantungan kunci dari bahan manik manik dengan bentuk Salib, dilengkapi dengan ring pada bagian atasnya untuk memudahkan meletakkan pada tas ataupun kunci sebagai gantungan maupun hiasan.
Manik manik
Manik manik
Ring










BAB IV
MEMILIH IDE TERBAIK
Berdasarkan gambar/sketsa yang telah kami buat kami pun memutuskan untuk memproduksi gantungan kunci dari manik manik. Tentunya dengan didasarkan pada nilai guna, nilai estetis, serta nilai jual dari produk yang kita hasilkan, serta dengan memperhatikan minat dan kebutuhan masyarakat sekitar. Jika dilihat dari nilai estetis dan kegunaannya produk kami ini dapat di manfaatkan sebagai hiasan pada tas, kunci rumah, kunci motor, juga sebagai souvenir. Produk kami juga berpeluang besar untuk laku terjual di pasaran mengingat pada bulan April mendatang umat Kristiani akan merayakan Hari Paskah sehingga ada peluang bagi kami untuk menjajakannya sebagai cinderamata. Kami pun memantapkan ide kami untuk membuat gantungan kunci dari bahan manik manik.















BAB V
PERENCANAAN PRODUKSI
Produk kerajinan kami ini dibuat dalam beberapa desain sederhana, seperti pada ilustrasi gambar dan penjelasan singkat berikut ini: a) Motif bujursangkar pada beberapa titik membentuk “+(salib)”. Untuk desain ini kami buat dalam beberapa warna kombinasi yaitu: 1)putih-hijau; 2)hijau-putih; dan 3)putih-oranye; b) Warna berseling, dengan garis pemisah diagonal;

a.1
a.2
a.3
b.










BAB VI
PEMBUATAN KERAJINAN
6.1 Alat dan Bahan.
Æ  Manik-manik
Æ  Senar
Æ  Ring gantungan kunci
Æ  Gunting
6.2 Proses Pembuatan
Æ  Siapkan alat dan bahan seperti tertulis diatas.



Æ  Rangkai manik-manik hingga membentuk salib.





Æ  Kemudian ikat, dan pasangkan ring-nya.



6.3 Pengemasan
Tahap akhir dari proses pembuatan produk gantungan kunci ini adalah pengemasan. Hasil produk dikemas dengan tujuan supaya tidak kotor sehingga terjaga kualitasnya. Kami mengemasnya dalam plastik berukuran kecil dengan penjepit berupa kertas karton pada bagian atasnya untuk memberikan kesan rapi serta memudahkan meletakkan hasil produk pada rak untuk dijual.
     





BAB VII
PENUTUP
7.1 Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah dipaparkan pada bab sebelumnya, dapat dibuat kesimpulan sebagai berikut:
1. Limbah tekstil dapat diolah kembali menjadi barang bernilai ekonomis bahkan memiliki nilai estetika dan fungsi tertentu,
2.   Pengolahan limbah tekstil dapat mengurangi permasalahan sampah di Indonesia
3.  Limbah tekstil membuka peluang dan lapangan pekerjaan baru bagi para wirausahawan dan masyarakat yang belum mempunyai pekerjaan serta memberi wawasan kepada siswa untuk menumbuhkan kreativitas, inovatif, dan kepedulian terhadap lingkungan

7.2 Saran
1 .Bagi sekolah

Æ  Sekolah diharapkan untuk mengembangkan ekstra seni rupa yang telah ada, sebagai wadah untuk membimbing siswanya untuk mengembangkan  dan mengasah bakat siswa dalam hal berwirausaha dan berinovasi menciptakan barang yang berasal dari barang bekas atau limbah sehingga bernilai ekonomis.

2. Bagi guru pendamping

Æ  Guru pendamping diharapkan lebih mengawasi dan membimbing siswa dalam berkarya dan berinovasi menciptakan barang yang bernilai ekonomis dan layak dipasarkan.
3. Bagi siswa
Æ  Siswa diharapkan dapat  memiliki rasa kreatif dan inovatif dalam mengolah limbah tekstil menjadi barang yang bernilai ekonomis, untuk mengurangi tingkat penumpukan limbah perindustrian, khususnya pada industri tekstil. Sehingga tercipta Indonesia yang bersih dari limbah.
4. Bagi masyarakat Indonesia

Æ  Sebaiknya sisa-sisa kain yang ada, jangan dibuang begitu saja,karena dapat mencemari lingkungan,sisa kain tersebut masih dapat diolah menjadi barang yang bernilai ekonomis. Karena selain menjaga kebersihan lingkungan, pengolahan limbah tekstil menjadi barang yang bernilai ekonomis dapat menciptakan peluang dan lapangan pekerjaan baru bagi para wirausahawan dan masyarakat yang belum mempunyai pekerjaan.

3 komentar: